KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah, kita
mohon perlindungan dari keburukan jiwa dan amal perbuatan kepada nya dan hanya
memohon ampun kepadaNya.
Kebodohan, keterbelakangan dan
kemiskinan merupakan penyakit kronis yang harus di perangi, tentu saja kita
tidak harus menggunakan pedang untuk melawan penyakit tersebut senjata yang
kita butuhkan adalah penggalian dan peningkatan sumber daya manusia melalui
pendidikan.
Pendidikan merupakan tema sentral
pembangunan, agar tatanan dunia baru yang penuh rahmat dan kemajuan dapat kita
raih; artinya melalui Pendidikan itu harus lahir manusia-manusia berkualitas
baik lahir maupun batin.
Penyusun
A. PENDAHULUAN
1. Latar Bekalang
Masalah
Jika kita menanggapi pertanyaan tentang
landasan pendidikan yang terbesit dalam benak kita adalah mungkin jawaban yang
tidak sederhana namun dikalangan pakar pendidikan, masalah pendidikan merupakan
masalah yang sangat berarti, karena itu berbagai pendapat tentang pendidikan
bermunculan.
Landasan pendidikan mempunyai arti
seperangkat asumsi yang di jadikan titik tolak dalam pendidikan
B. PEMBAHASAN
LANDASAN PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN
LANDASAN PENDIDIKAN
Menurut sifat wujudnya di bedakan adanya
dua jenis landasan yaitu : (1) Landasan yang bersifat material (2) Landasan
yang bersifat konseptual contoh landasan
yang bersifat material : landasan pacu pesawat terbang , pondasi bangunan gedung, dan sebaginya adapun contoh
yang bersipat konseptual : Dasar Negara yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 ; landasan Pendidikan dan Sebaginnya.
Landasan pendidikan tergolong kedalam jenis
landasan yang bersipat Konseptual : Landasan
yang bersipat konseptual pada dasarnya identik dengan asumsi. Di dalam
Encarta Dictionory Tools (2003) di jelaskan , bahwa asumsi adalah sesuatu yang
di jadikan titik tolak : sesuatu yang di yakini benar tanpa pembuktian sesuatu
yang di yakini benar tanpa pembuktian tersebut dapat berupa ide atau gagasan,
kepercayaan (misal : Kepercayaan akan kebenaran suatu ajaran agama), hukum atau
aturan. Adapun sesuatu yang di yakini benar tanpa pembuktian tersebut di
jadikan orang sebagai tolak dalam rangka berfikir (melakukan suatu studi) dan
atau dalam rangka bertindak (melakukan
suatu peraktek). Dengan demikian dapat di pahami bahwa asumsi adalah suatu yang
sudah dianggap benar tanpa perlu pembuktian lagi.
Studi Pendidikan dan Praktek
Pendidikan .
Studi Pendidikan dan Praktek Pendidikan
merupakan dua bentuk kebiasaan yang berbeda, tetapi kedua bentuk kegiatan tersebut
hakikatnya mesti terdapat dalam hal pendidikan. Studi Pendidikan adalah
kegiatan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk memahami system
konsep pendidikan contoh : mahasiswa jurusan tarbiyah sedang membaca modul
landasan Pendidikan, sekelompok guru Madrasah Ibtidaiyah sedang mengikuti
seminar dengan Tema “Peningkatan Kualitas Pendidikan dalam Menyongsong Era
Globalisasi”, dan sebaginnya sedang kan Praktek
Pendidikan adalah kegiatan bersama yang dilakukan pendidik dan peserta
didik dengan tujuan agar peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang di
harapakan contoh : ibu Ina sedang melatih para siswanya agar dapat memecahkan
soal-soal Matematika, Pak Hilmy sedang membimbing Santrinya belajar membaca
Al-Qur’an dan sebaginnya.
Berkenaan dengan bentuk kegiatan studi
dan praktek pendidikan ini Redja Mudyahardjo menyatakan bahwa : Meskipun antara
praktek pendidikan dan studi pendidikan terdapat hubungan komplementer atau
hubungan saling melengkapi (Odang Muchtar, 1991 : 12)
Landasan Pendidikan
Bahwa dalam pendidikan mesti terdapat
momen studi pendidikan dan momen praktek pendidikan melalui studi pendidikan
kita akan memeperoleh pemahaman tentang berbagai asumsi yang dapat di jadikan
titik tolak dalam rangka praktek pendidikan selain itu, berbagai asumsi sebagai
hasil studi pendidikan tersebut juga dapat dijadikan titik tolak dalam rangka
studi pendidikan lebih lanjut.
2. JEIS-JENIS
LANDASAN PENDIDIKAN
Asumsi
yang di jadikan titik tolak dalam pendidikan sesungguhnya berasal dari berbagai
sumber. Asumsi-asumsi yang di jadikan titik tolak dalam pendidikan itu dapat
bersumber dari agama, Filsafat, Ilmu dan Hukum atau Yuridis berdasarkan
sumbernya jenis landasan pendidikan dapat di identikfikasi dan di kelompokan
menjadi empat jenis yaitu :
1)
Landasan
Religius Pendidikan
2)
Landasan
Filosofis Pendidikan
3)
Landasan Ilmiah
Pendidikan
4)
Landasan Hukum
/Landasan Yuridis Pendidikan
Landasan Rligius Pendidikan
landasan religius pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari ajaran agama yang di jadikan titik tolak
dalam pendidikan contoh : “Carilah Ilmu sejak dari buaian hingga masuk liang
lahat (hingga meninggal dunia) : menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap
muslim” (Al-Hadits). Bertitik tolak pada hadits tadi maka bagi setiap muslim
bahawa belajar atau melaksanakan pendidikan sepanjang hayat merupakan suatu
kewajiban.
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan
Filosofis Pendidikan adalah asumsi-asumi
yang bersumber dari Filsafat yang menjadi titik tolak Pendidikan.
Landasan Ilmiah Pendidikan
Landasan Ilmiah Pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari di siplin ilmu tertentu yang menjadi titik
tolak dalam pendidikan.
Landasan Hukum/Landasan Yuridis
Pendidikan
Landasan Hukum/Landasan Yuridis
Pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku
C. KESIMPULAN
1.
Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan
Pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tokal dalam
pendidikan
2.
Jenis landasarn
Pendidikan di definisikan dan di
kelompokan menjadi empat jenis Yaitu :
1)
Landasan
religious Pendidikan
2)
Landasan
Filosofis Pendidikan
3)
Landasan Ilm,iah
Pndidikan
4)
Landasan
Hukum/Landasan Yuridis Pendidikan
DAFTAR
PUSTAKA
1. Drs.
Tatang Syarifudin, M.Pd. landasan Pendidikan : Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia
No comments:
Post a Comment