Monday, 28 September 2015

MAKALAH PENGARUH ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA

   BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Manusia pada dasamya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya. Manusia diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT.
Al-Qur’an menerangkan bahwa manusia berasal tanah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum. Perbedaan pendapat tentang apakah Adam manusia pertama atau tidak, diciptakan langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dan tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia al-Qur’an cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.



B.     Sistematika Penulisan
Pada makalah ini akan menjelaskan di mulai dengan bab I pendahuluan, meliputi latar belakang, bab II pembahasan, meliputi definisi orang tua, fungsi orang tua dalam keluarga, definisi pendidikan akhlak, definisi keluarga, proses pendidikan dalam keluarga. Bab III penutup meliputi kesimpulan, saran-saran.


BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA

A.    Definisi Orang Tua
Orang Tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu  dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga, orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anak karena itu, dari merekalah mula-mula menerima pendidikan. Jelas bahwa bentuk pertama dari pendidikan adalah terdapat dalam kehidupan keluarga karena pada umumnya pendidikan dalam keluarga merupakan   pendidikan secara kodrati sehingga ada pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi atau timbal balik antara orang tua dan anak. Orang tua memegang peranan penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya dalam keluarga.
Setiap orang mempunyai bermacam-macam peranan dalam hidupnya antara lain peranan sebagai orang tua mempunyai tiga peranan terhadap anak diantaranya :
1.      Merawat fisik anak, agar anak tumbuh berkembang dan sehat
2.      Proses sosialisasi, agar anak belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (Keluarga, masyarakat dan kebudayaan)
3.      Kesejahtreaan fisiologis dan emosional dari anak[1]
Keluarga merupakan suatu sistem dinamis dari interaksi anggota dengan kebutuhannya masing-masing. Dan masalah yang di rasakan oleh adalah seorang anggota keluarga akan mempunyai dampak terhadap kesaluruhan sistem tersabut.
Dalam keluarga sebagai sistem dinamis, maka anggota keluarga akan saling berinteraksi mempengaruhi antar satu sama lainnya. Tidak hanya orang tua yang mrepunyai pengaruh terhadap aspek-aspek perkembangan anak, akan tetapi sebaliknya, orang tuapun akan di pengaruhi olah sifat, sikap dan perilaku anak.
1.      Ciri-ciri orang tua
a.       Usia
b.      Pendidikan
c.       Taraf spsial, akonomi
d.      Kepribadian dsb. 

Jelas bahwa pengaruh orang tua sangat besar terhadap anak-anaknya terutama dari segi pendidikan, karena pendidikan merupakan faktor utama yang harus di miliki orang tua, terutama dalam pendidikan agama. Untuk itu orang tua harus melatih dan mengajar anak-anaknya berbagi keterampilan dan ilmu pengetahuan yang di milikinya dengan cara, pada mulanya meniru dan mengalaminya dengan cara berangsur-angsur serta dengan cara latihan-latihan.

B.     Fungsi Orang Tua Dalam Keluarga
Keluarga dapat pula dikatakan sebagai suatu masyarakat yang memiliki skope yang kecil karena didalam keluarga yang terdiri ayah, ibu, anak dan keluarga lainnya, yang rnemiliki watak, tingkah laku yang berbeda-beda, sehingga menjadi suatu gambaran yang dapat dilihat dan dialami oleh anggota keluarga apabila telah terjun didalam masyarakat yang lebih luas lagi.
Didalam keluarga anak pertama kali belajar dan mengenali watak manusia satu persatu sehingga nantinya kita dengan mudah beradaptasi dengan masyarakat. Adapun fungsi oragtua dalam keluarga, sebagaimana dijelaskan Nur Uhbiyati :
a.       Memahami Aspek Paedagogis
Dalam aspek ini "Manusia sebagai educadum"[2] yakni makhluk yang memerlukan pendidikan yang mempunyai potensi yang dimilikinya mereka dapat dididik dan dikembangkan kearah yang diciptakan dengan kemampuan yang dimilikinya.

b.      Memahami Aspek Sosial dan Kultural
Pada prinsipnya manusia adalah makhluk yang berwatak dan berkemauan dasar untuk hidup dimasyarakat yang diperlukan dalam mengembangkan hubungan timbale balik dan saling pengaruh dan mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

C.    Definisi Pendidikan Akhlak
Menurut susunan kalimatnya "pendidikan akhlaq” terdiri dari dua kata yang berbeda artinya, yakni penidikan dan akhlaq. Agar memiliki satu kesatuan pengertian yang akurat.
1.      Pendidikan
Para ahli mendefinisikan pendidikan dengan banyak perbedaan, antara lain:
a.       Langeveld, mendidik adalah mempegaruhi anak dalam usaha dalam membimbingnya supaya menjadi dewasa usaha membimbing adalah yang didasari dan dilaksanakan dengan sengaja
b.      Hoogueld, mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap dalam menyelengarakan tugas hidupnya atas tanggung jawab sendiri.
c.       Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
d.      GBHN, Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadaian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Sedangkan Ahmad D. Marimba, menjelaskan "pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama".
"Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat".
  Adapun unsur-unsur kependidikan diantaran :
a.       Usaha (kegiatan), usaha tersebut bersifat bimbingan (pembinaan atau pertolongan)  yang di lakukan secara sadar.
b.      Ada pendidik, atau pembimbing atau penolong.
c.       Ada yang di didik atau terdidik.
d.      Bimbingan mempunyai dasar dan tujuan.
e.       Dalam usaha itu tentu ada alat-a1at yang di gunakan.

2.      Akhlak
Akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwa, yang melahirkan perbuatan manusia yang bersumber dari kekuatan batin yang di miliki oleh setiap manusia, seperti :
a.       Tabiat (pembawaan)
b.      Akal pikiran
c.       Hati nurani
Jadi pendidikan akhlak adalah segala perbuatan dan tingkah laku yang baik dan di ridhoi oleh Allah dan pemahaman terhadap akhlak berarti bahwa segala sesuatu yang sudah jelas baiknya dan pentingnya di miliki oleh setiap orang.

D.    Definisi Keluarg
Membahas tentang pendidikan keluarga (pendidikan informal) maka sudah pasti ayah ibu menjadi keluarga inti yang bertanggung jawab pendidikannya Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati dalam bukunya mengatakan "bahwa keluarga adalah suatu bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terkait oleh suatu keturunan, yakni kesatuan antara ayah, ibu dan anak yang mempunyai kesatuan kecil dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat[3].Keluarga sebagai salah satu dari lingkungan yang paling berpengaruh atas jiwa anak, sehingga dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapat bimbingan dan didikan.

E.     Proses Pendidikan dalam Keluarga
Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar (sekolah), maka mendorong supaya setiap pribadi subjek yang bertanggung jawab atas pendidjkan diri sendiri menyadaari bahwa :
1.      Proses waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dalam kandungan hingga   manusia meninggal, masa ini berarti pula memberikan tanggung jawab paedagogis-psikologis kepada orang tua, lebih-lebih ibu yang mengandung untuk membina kandungannya secara fisik psikio-fisis yang ideal.
2.      Bahwa untuk belajar, tiada batas waktu, artinya tidak ada istilah "terlambat" atau "terlalu dini" untuk belajar ini berarti pula tidak ada konsep bahwa "terlalu tua" untuk belajar.
3.      Belajar untuk mendidik diri sendiri adalah alamiah sebagai bagian integral atau merupakan totalitas kehidupan.

Proses ini terjadi sepanjang kehidupan manusia karena pendidikan adalah kegiatan sepanjang hayat dilakukan saat seseorang menduduki bangku sekolah, namun sejak ia dilahirkan hingga ia menghadap Allah SWT. Dalam hal ini keluarga sebagai lingkungan pertama bagi anak-anaknya yang memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan proses pendidikan agar terwujud seorang pemimpin yang handal.
Keluarga memiliki tanggungjawab besar dalam mencetak anak-anaknya melakukan pembinaan, kepribadian, meletalkan penguasa dasar-dasar islam melalui pengajaran dan pengalaman hidup sehari-hari dan dipengaruh oleh sumber belajar yang ada dikeluarga, utamanya orangtua, keluarga adalah institusi pertama yang menjadi peletak pondasi kepribadian anak.


BAB III
PENUTUP


A.        Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan terhadap penelitian ini diantaranya ialah :
1.      Peranan orangtua dalam pendidikan akhlak anak terhadap keluarga memegang peranan penting dan sangat berpengamh terhadap pendidikan akhlak anak dalam keluarga, karena orangtua merupakan pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Secara garis besar peran orang tua mempunyai tiga peran diantaranya adalah :
a.       Merawat fisik anak
b.      Proses sosialisasi anak
c.       Kesejahteraan fisiologis dan emosional anak
Sebagaimana hasil penelitian yang menunjukan nilai sebesar = 0,574. Nilai tersebut berada diatas tarap interval kepercayaan 95% sebesar 0,330.
2.      Hasil penelitian bahwa anak atau siswa memiliki akhlak yang baik, semua ini bisa dilihat dari jawaban angket, misalnya anak selalu melaksanakan shalat, mengaji, berpamitan kepada orangtua sebelum berangkat sekolah dan tidak menolak perintah orang tua,
3.      Hubungan antar orang tua dengan anak sangat erta tapi semua itu tergantung kepada kebutuhan dan komunikasi antara keluarga.





[1] Lubis Salam, Menuju keluarga sakinah, Mawadah dan Warohmah, Terbit Terang, Surabaya, hlm. 76
[2] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka Setia, 1998
[3]Abu Ahmad dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, Cat. II, Hlm 177

2 comments: